Sabtu, 25 April 2009

24.04.09

Dunia ku hilang,,
Serasa ruh ku terbang,
Belum pernah aku merasa bahwa hidup rasanya tak berarti.
Tapi hari ini aku merasa aku sedang menunggu mati.
Nafas ku begitu sesak, dan mata ku tak sanggup menatap
Aku ingin lepas….

Minggu, 05 April 2009

Sepasang Bayang-bayang

Hanya bayang- bayang yang mampu menggapai bayang-bayang.
Untuk itu lah aku ber-transformasi menjadi diriku di dimensi yang lain. Jika aku tak mampu menggapai mu sebagai aku yang nyata di dunia yang kasat mata, maka biarlah ku leburkan diri ku bersama garis-garis hitam-putih yang menggores dan terwarnai di bawah matahari. Biarkan aku meleburkan diriku demi menyelami dimensi mu. Hanya dengan itu aku bisa menggapai mu.

Tak cukup tinggi aku membumbungkan diri, dan tiadalah aku dikaruniai dua sayap yang sanggup mengantarku ke lapis langit yang tak akan mampu ku gapai.

Maka biarlah aku leleh lebur melepas raga, berbekal sukma belaka aku menjemput mu.
Dan jika itu semua belum cukup untuk meraih mu, biar lah aku selamanya menjadi bayang-bayang yang menerawang, mencoba bersenyawa bersama sang bayu.

-------------------

Dalam dan jauh di sudut hati yang terkecil, setiap goresan itu ku simpan. Forgiven but not forgotten. Bukan kesombongan yang sedang merajai ku, hanya pembuktian sejatinya aku.
Sudah lama aku mebiarkan diri ku terinjak, dan aku membiarkan diriku berjalan dalam pandangan yang tertunduk.

Sabtu, 04 April 2009

Lipatan Mimpi

Sepenggal cerita dari Pembukuan hidup. Seperti satu cerita dari Yanti, kita tak bisa mengambil kesimpulan dari hanya satu kejadian yang terjadi dalam begitu banyak cerita yang telah, sedang dan akan terjadi dalam lembaran hidup kita.

Andai aku bisa menerawang masa datang, aku ingin berlari meraih nya.
Tapi hidup bukan andai-andai,,bukan angan semu,,bukan khayalan atau pun ilusi belaka.

Tinggalkan saja jiwa-jiwa lugu nan polos itu di belakang, biar mereka berlarian bersama imajinasi yang selalu menghiasai senyum kita, karena rantai waktu sedang menyeret kita, tanpa harus peduli apakah kita mengijinkannya atau tidak.

Mimpi itu hanya untuk penghias pejaman mata, dan saat kau membuka kembali mata mu, mimpi itu tak lagi ada. Dan mata yang terbuai mimpi itu telah kau simpan rapi, untuk kau buka kembali nanti. Tapi kini, tak butuh untuk mengurainya.