Senin, 01 Februari 2010

Sepatu Butut

Aku hanya sepatu butut. Yang tak hanya selalu terinjak, namun juga terbuang. Tak lagi berguna kini , hanya berselimut usang.


Adakah yang bersedia memungut ku ?

Aku akan senang sekali jika saja pemulung itu mau memasukkan ku ke dalam keranjangnya.

Lalu apa yang akan dia perbuat dengan ku selanjutnya?



Akankah dia hadiahkan aku sebagai penebus tangis sang anak yang kakinya terluka oleh sesampahan dimana mereka tinggal?

Akankah dia menjual aku ke tempat loak?

Atau hanya akan dilemparkan begitu saja ke tumpukan sampah di Bantar Gebang?



Aku muram kembali.



Harapan itu akan selalu ada. Namun bagiku, harapan itu selalu ada untuk dihancurkan dan dibunuh atau dikubur hidup-hidup.

Tidak ada komentar: