Minggu, 10 Mei 2009

Satu Monumen untuk mu

Masih gelap hari, ku lihat tirai cakrawala belum menguap juga.
Disini ku sedang tertatih mencoba menghapus sekilat ingatan.
Namun takkan bisa, karena tegak kokoh dalam hati ku telah berdiri satu tugu angan-angan , monumen yang ku bangun di dunia ilusi ku untuk mengingat mu, sebuah memoar manis.
Aku memang bukan orang yang bersuara merdu, yang iramanya kan menggema lapisan alam khayangan, bukan yang senyumnya mampu melumpuhkan jiwa yang angkuh.
Cukuplah aku satu sosok manusia saja yang kan menjadi salah satu yang pernah mengingatmu.
Aku tak peduli akankah kau menghargai dan ikut sejenak memandang monumen ini, aku hanya ingin menikmati rasa melankolis ku ini.
Aku ingin terjun ke dasar jurang kepedihan yang terdalam, hingga di mana rasa sakit tak lagi bisa menyentuhku.

Tidak ada komentar: