Minggu, 01 Maret 2009

Di Pertapaan Abadi

Aku tak ingin jadi bintang,
Ia harus bersinar dan selalu dinanti.
Aku lebih suka jadi setitik debu.
Tak perlu ada yang peduli.
Tak pernah punya arti.

Berikan satu saja alasan bagiku untuk tersenyum. Saat dimana_bahkan dalam mimpi pun kau enggan tuk memberiku satu senyum saja. Entah apa yang salah padaku. Dan aku harus menerima bahwa seluruh dunia ini sedang memandangku dengan perasaan benci, tanpa pernah tahu apa alasan mereka membenciku.
Tapi aku tak peduli dengan dunia, aku hanya ingin melihat seuntai senyum di bibirmu. Setelah itu aku akan pergi, entah kemana.
Aku akan mencari satu tempat dimana aku bisa menyatu dengan sunyi dan kegelapan sebagai selimutku.
Karena diam dan kelam mampu menyuarakan milyaran bahasa yang tak mampu terungkap, maka hanya dengan mereka-lah aku bisa bersahabat.
Tapi setelah ini kau pun tak perlu lagi bertanya. Aku takkan lagi bisa mengingat kesedihan saat ini.
Dan bagaimana lagi aku memiliki keinginan tuk bersedih saat bagiku ada negeri lain yang lebih agung, lebih kekal, lebih besar dan lebih indah dari dunia ini.

Tidak ada komentar: