Minggu, 01 Maret 2009

Masih Terbuka Langit

Masih terbuka langit, tangan-Nya Maha Luas tuk menggapai taburan doa dan segala desah keluh kesah ku
Aku tak ingin menangis, hanya ingin terpejam sesaat
Tuk memberi ruang bagi nafasku agar bias mengalir
Baru kusadari saat ini, semakin hari aku semakin lemah
Dan ternyata hati itu mudah tergoyah dan jiwa itu rapuh
Ingin kubuang segala harapku yang tak pernah mampu tuk ku wujudkan
Ku sebarkan abu pembakarannya di Laut Teluk ini
Jauh, dan dalam…
Keluargaku satu2nya harta terindah dan anugerah terbesar yang pernah ada bagiku,dan karena mereka-lah aku masih sanggup melangkah sejauh ini
Hanya merekalah yang tulus mencintaiku,sejak nafas pertamaku di dunia sampai hembus terakhirku tuk menuju-Mu, dan begitu pun aku kan slalu mencinta mereka, dan takkan kubiarkan orang2 yang mencintaiku terluka.
Kalau aku bisa melindungi mereka, akan kutumpahkan darahku tuk menyelimuti kedamaian jiwa mereka.
Ku titipkan mereka pada-Mu ya Allah,
Yang takkan pernah titipan itu sia-sia.
Tak ada yang kami punya selain Engkau di hati kami.

Apalagi yang mam pu kugapai kini selain bayangan kekelaman diriku sendiri yang tanpa daya tergolek serupa raga tanpa jiwa
Aku bagai orang yang mati di hari kelahirannya
Sebuah bingkisan indah yang karenanya aku harus sujud berjuta syukur pada kaki-Nya
Ingin ku menangis sejenak saja agar lepas segala beban yang menyesakkanku
Tapi kusadar, dunia dengan segala kehinaannya tak berhak mengalirkan setetes pun air mata kita

X_I 030608

Tidak ada komentar: