Rabu, 04 Maret 2009

Tidak untuk..

Yang mendasari rasa, yang menginduksi hati, yang menghadirkan harapan.
Cinta,
Tolong jangan sapa aku dulu, jangan hadir dalam hari-hari yang sekarang.
Tidak untuk saat yang ini, cinta. Jiwaku sedang begitu rapuh, aku akan merawatnya untk pulih dulu. Jangan di saat hari-hariku begitu muram, dan waktu tearasa begitu alot, lambat sekali berjalan. Dan emosi mulai tak terkendali. Saat amarah sudah tumpah ruah, aku hanya sanggup terdiam. Jangan dulu hadir di sisiku, sampai mentari ku bercahaya kembali.
Jangan dulu, sampai aku siap menerimamu.
Karena di saat- saat seperti ini aku hanya akan menyakitimu.
Aku hanya akan mengacuhkanmu, aku hanya akan mengecewakanmu.
Dan aku juga akan menyakiti dirku sendiri.

Namun tak bisa ku katakan itu semua padamu.
Karena sebelum bibirku berucap, kau telah membungkamnya dengan selimut kasih.
Kau datang dengan ketenangan yang menghanyutkan emosi yang masih akan meledak.
Kau menghampiriku membawa segenggam cahaya yang kuharap esok pagi kan menyapaku, namun tak kusangka, kau bahkan menghadirkannya padaku saat ini.
Meski kerdip mungil lilin yang kini mengisi relung sudut hati, namun semua bagai matahari baru bagiku.
Kau yang meghiasiku dengan senyuman. Kau meredam segala amarahku.
Di saat ku sedang berkata jangan datang, ternyata kau telah tinggal dalam ruang kosong hatiku, lalu bagaimana aku sanggup berkata jangan memasuki hidupku? Saat kau bahkan telah menjadi belahan jiwaku, separuh nafasku, dan bagian manis dalam hidupku?

1 komentar:

faridaaaa mengatakan...

jika ia tak sanggup bertahan disampingmu dengan keadaanmu itu maka ia bukan Cinta!