Minggu, 01 Maret 2009

Sisa Waktu

Hari berkabut, debu mengusap jiwa yang kerontang. Pepasir gersang yang lembut itu pun ternyata mampu melukai nafas yang telah terengah. Tak ada detik yang berdetak disini. Hanya matahari yang masih tertidur dan masih enggan mengantarkan aku ke masa 1 tahun yang akan datang. Bintang-bintang pun tak mengizinkan aku beranjak dari sini. Padahal aku sudah muak...!Padahal batas nurani telah tumpah ruah...muntah. Bibir sudut condong waktu yang mana yang mampu berbicara saat aku lirih membisikkan doa di sunyi yang hampa? ah,,,bullshit...! percuma berbasa-basi dengan jam dinding, dengan kalendar, dengan putaran bumi. Mereka cuma bisu.

Tidak ada komentar: